Gizi Investasi Bangsa
Sumber: Kemenkes RI, 2017 |
Mengapa gizi adalah investasi bangsa? Mari kita lihat 10 Pesan kesehatan bapak Presiden Joko Widodo pada Rakerkesnas 2017:
- Kesehatan sangat fundamental
- Gizi investasi bangsa
- Berantas penyakit menular
- Utamakan pencegahan
- Gerakan hidup sehat
- Sinergitas antar Kementerian/Lembaga
- Manajemen dan anggaran pusat-daerah
- Hentikan merokok
- Pendekatan keluarga
- Reformasi birokrasi
Dari 10 pesan tersebut peran ahli gizi sangat berpengaruh dalam pembangunan kesehatan dan sumber daya manusia di Indonesia.
"Jangan sampai ada lagi yang namanya gizi buruk tidak ada anak yang sepantasnya kekurangan gizi di negara berpendapatan menengah ini"
Begitulah ucapan bapak presiden Jokowi dalam Rakerkesnas 2017. Apa peran ahli gizi dalam pembangunan sumber daya manusia sehingga dikatakan gizi investasi bangsa? Karena dengan status gizi yang baik maka generasi bangsa ini akan mampu bersaing dalam pembangunan SDM, mengapa begitu? Coba lihat akibat dari masalah gizi stunting pada balita jika beranjak dewasa akan menjadi beban bangsa karena akibat dari stunting adalah kecerdasan menurun karena pertumbuhannya terhambat. Hasil Riskesdas 2018 balita yang mengalami stunting sebesar 30,8% dari total keseluruhan balita di Indonesia. itu sangat banyak sekali.
4 Masalah gizi utama dan masalah gizi ganda di Indonesia:
Kemenkes RI (2017) Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting). Sekitar 1 dari 3 anak balita di negara kita masih mengalami stunting.
Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita.
Kemenkes RI (2010) Ibu memegang peranan penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama pada asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Anak yang bergizi baik menjadi aset dan investasi sumber daya manusia (SDM) bangsa kedepan. Karena itu penting ditingkatkan pengetahuan dan perilaku ibu dalam membentuk keluarga sadar gizi.
Kemenkes RI (2017) Diharapkan anak Indonesia yang bergizi baik menjadi aset dan investasi sumber daya manusia (SDM) bangsa ke depan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan perhatian terusmenerus dan program yang berkesinambungan. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk menghadirkan gizi yang baik bagi anak-anak.
Upayah pemerintah dalam menanggulangi masalah gizi:
Jadi kesimpulannya status gizi yang baik pada calon generasi bangsa akan melahirkan generasi yang unggul dan mampu bersaing serta SDM yang unggul. Dan jika generasi bangsa mengalami masalah gizi maka pertumbuhannya akan terhambat sehingga mempengaruhi pertumbuhan sehingga akan mempengaruhi sumber daya manusia di Indonesia.
NB: Hanya untuk menambah pengetahuan saja dan bukan untuk refrensi, jika cari rujukan cari di daftar rujukan
DAFTAR RUJUKAN
4 Masalah gizi utama dan masalah gizi ganda di Indonesia:
- Kurang Energi Protein (KEP)
- Anemia
- Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)
- Kurang Vitamin A (KVA)
- Obesitas/ Gizi Lebih
Kemenkes RI (2017) Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting). Sekitar 1 dari 3 anak balita di negara kita masih mengalami stunting.
Hasil Riskesdas 2018
Sumber: Kemenkes RI, 2018 |
Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita.
Kemenkes RI (2010) Ibu memegang peranan penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama pada asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Ibu yang memiliki status gizi baik akan melahirkan anak yang bergizi baik. Anak yang bergizi baik menjadi aset dan investasi sumber daya manusia (SDM) bangsa kedepan. Karena itu penting ditingkatkan pengetahuan dan perilaku ibu dalam membentuk keluarga sadar gizi.
Upayah pemerintah dalam mengatasi masalah gizi adalah salah satunya pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita.‘’Anak-anak kita harus pintar semuanya. Karena persaingan antar negara nanti ketat sekali. Anak-anak gizinya harus baik, agar sehat dan pintar semuanya. Saya titip itu!’’. (Presiden Jokowi)
Peran wanita sangat berpengaruh dalam mengatasi masalah gizi karena melahirkan generasi bangsa, jika calon ibu status gizinya baik dan bebas dari anemia maka anak yang dilahirkan status gizinya baik dan tidak mengalami BBLR (akan dibahas nanti tentang gizi pada remaja putri dan wanita usia subur) dan juga bagaimana cara merawat anaknya.“Kenapa saya berkunjung ke daerah untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ke ibu hamil dan balita? Saya hanya ingin memberikan pesan bahwa yang namanya gizi itu diperlukan sejak dalam kandungan. Ini investasi jangka panjang. Begitu kita berkompetisi dengan negara lain, menang dan kalah itu ditentukan dari investasi kita sejak dini,” (Presiden Jokowi).
Kemenkes RI (2017) Diharapkan anak Indonesia yang bergizi baik menjadi aset dan investasi sumber daya manusia (SDM) bangsa ke depan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan perhatian terusmenerus dan program yang berkesinambungan. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk menghadirkan gizi yang baik bagi anak-anak.
Upayah pemerintah dalam menanggulangi masalah gizi:
- Pemberian PMT pada balita untuk mencegah KEP
- Pemberian tablet tambah darah untuk remaja wanita dan wanita usia subur untuk mencegah anemia
- Pemberian vitamin A 6 bulan sekali pada balita untuk mencegah KVA
- Fortifikasi yodium pada garam untuk mencegah GAKI
NB: Hanya untuk menambah pengetahuan saja dan bukan untuk refrensi, jika cari rujukan cari di daftar rujukan
DAFTAR RUJUKAN
Kemenkes RI. 2010. Anak
dengan Gizi Baik Menjadi Aset dan Investasi Bangsa di Masa Depan. Jakarta:
Depkes.
Kemenkes RI. 2017. 10 Pesan
Kesehatan Joko Widodo pada Rakerkesnas 2017. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.
Kemenkes RI. 2017. Warta Kesmas:
Gizi, Investasi Masa Depan Bangsa. Jakarta: Kesmas.
Kemenkes RI. 2018. Hasil Riskesdas 2018.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Gizi Investasi Bangsa
Reviewed by Seputar Gizi
on
September 04, 2019
Rating:
Post a Comment